Sebuah tempat sampah yang berisi sampah dan selalu diisi
sampah setiap hari, tentu saja suatu waktu akan busuk. Sampah dari tempat
sampah tersebut haruslah dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Pikiran kita tanpa kita sadari menjadi seperti tempat sampah
tersebut
Hampir semua dari kita menginginkan pikiran,
jiwa, dan hati yang tenang dan jernih. Tetapi tenang itu
tidak sama dengan menenang-nenangkan diri. Sabar itu tidak sama dengan
menyabar-nyabarkan diri.
Yang terjadi selama ini adalah kita memanipulasi pikiran kita
sendiri untuk menjadi sabar, sedangkan kekacauan mengendap jauh di bawah sadar.
Memang tidak kelihatan dalam waktu dekat, bahkan bisa tahunan mengendapnya.
Semakin mahir sang manipulator untuk memanipulasi pikiran, semakin mahir sang
peng-hypnotis untuk mengendapkan kekacauan di jauh bawah sadar sana. Kita tidak
terasa dan 'merasa' bahwa kita sudah menjadi tenang dan 'merasa' pikiran kita
tidak bergejolak..... kita sebenarnya hanya 'merasa'
Dimana kekacauan itu? Dimana gejolak itu? Dimana sampah-sampah
itu? Mereka semua masih ada dan mengendap di bawah sadar manusia.
Bagaimana cara melakukan tindakan dengan active mengeluarkan
emosi-emosi yang 'terarah'.
Salah satunya adalah metode yang dipopulerkan oleh Osho,
seorang guru spiritual yang dikenal ahli psikoanalisa ( http://www.osho.com ) .
Serangkaian teknik dari Osho ini adalah sebagian besar adalah subconscious cleansing. Karena menurut Osho,
sebelum kita tenang dan sampah pikiran habis, kita belum 'layak' untuk belajar
hal-hal baru. Sayangnya buku-buku dari Osho ini tidak bisa ditemukan di
Indonesia karena bahasanya yang terkenal sangat vulgar. Saya mengoleksi tulisan
Osho dari pencarian saya di toko buku Melbourne dan Sydney Austalia.
Subconscious cleansing tentu saja akan membuat kita menjadi
kreatif dan inspiratif karena akan dengan mudah menerima ide-ide dari semesta (
disebabkan kerna pikiran tenang ). Metode dari Osho ini bernama 'Gibberish'
meditation.Sederhana sebetulnya.
Mau mencoba?
Metode ini adalah metode 'mengoceh'. Silahkan mengoceh
dengan kalimat yang tidak boleh putus selama 30 menit. Tetapi dengan syarat,
yaitu mengoceh dengan bahasa yang tidak kita ketahui. Kalau kita bisa bahasa
Indonesia dan Inggris, kita tidak boleh mengoceh dengan bahasa tersebut. Unik
bukan? Ini langkah-langkahnya:
Siapkan diri anda di ruangan yang tidak akan diganggu selama
45 menit
Mengoceh dengan bahasa yang tidak kita ketahui selama 30
menit ( apabila anda bisa bahasa inggris, jangan gunakan bahasa inggris,
apabila anda bisa bahasa cina jangan gunakan bahasa cina. Apabila anda tidak
bisa bahasa korea, silahkan pakai bahasa korea )
Dalam kurun waktu 10 menit pertama anda akan terasa susah
mengoceh dengan bahasa yang tidak anda ketahui, anda butuh perjuangan untuk
mempertahankan ocehan anda. Namun ini ajaib dan anda akan membuktikan bahwa
bawah sadar merupakan gudang memori yang tak terbatas! Setelah selepas 10
menit, anda akan mengoceh dengan sendirinya dan mengalir!
Setelah 30 menit, berhentilah dengan seketika dan saat itu
juga rileks selama 15 menit. Jangan lakukan apapun juga. Hanya memejamkan mata
dan merasakan diri sendiri, bernafas santai dan badan rileks.
Setelah selesai 15 menit rileks, silahkan buka mata anda
Sudahkah kita melakukan subconscious cleansing? Ataukah kita
hanya 'memanipulasi' pikiran kita untuk tenang?
Cukup menarik 🐾
BalasHapusI'll try
BalasHapus